Ia menjelaskan, ledakan tersebut merupakan bagian dari simulasi dalam skenario pertahanan lapangan udara. "Jadi memang benar bahwa itu adalah ledakan dari satu TNT. Bagian dari simulasi pertahanan lapangan udara," ujarnya.
Pihaknya juga memastikan bahwa simulasi tersebut sudah dipersiapkan dengan matang, begitu juga dengan kesiapan personel yang melakukan latihan. Sementara bagi rumah yang terkena serpihan logam, pihak TNI AU akan bertanggung jawab sepenuhnya termasuk menanggung biaya pengobatan korban luka.
"Kami sudah sosialisasikan mengenai latihan ini kepada masyarakat, sehari sebelumnya. Baik itu melalui pengeras suara maupun menggunakan mobil patroli. Meskipun demikian, kami minta maaf kepada masyarakat jika ternyata sempat kaget atas kejadian tersebut," paparnya.
Simulasi tersebut telah menyebabkan enam unit rumah mengalami kerusakan pad bagian atap. Meliputi satu unit rumah di RT 2, satu unit di RT 4, serta empat unit rumah di RT 1. Sebagian besar rumah berada di Dusun Pelemlor, Banguntapan, Bantul.
Sedangkan korban luka diketahui atas nama Vincent yang merupakan mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Adisucipto asal Kupang. Ia telah dibawa ke RS Harjo Lukito untuk memperoleh pengobatan lantaran menderita luka ringan pada bagian lengan kiri.
0 comments:
Posting Komentar