Dalam copy surat yang diterim detikcom, surat ditandatangani Direktur New7Wonders Jeal Paul de la Fuente. Seperti surat pada 6 Desember, surat juga di-cc kepada Lolita Lita Anugerah Foundation.
"Ini adalah persoalan yang serius yang dapat menyebabkan penundaan semua aktivitas New7Wonders di Indonesia," tulis de la Fuente dalam suratnya.
De la Fuente kemudian memberi penekanan, bila tidak ada respons akan ada pengaruh kepada keikutsertaan Pulau Komodo di ajang New7Wonders.
"Yang paling buruk, pencoretan Komodo dan diganti oleh peserta dari negara lain yang ada dalam daftar cadangan," jelas de la Fuente.
De la Fuente juga meminta agar pihak Kemenbudpar mempertimbangkan baik-baik, mengingat keikutsertaan Komodo mendapat dukungan publik dan media.
"Mari kita segera kembali bertemu untuk membicarakannya," tutur de la Fuente.
Yang memberatkan pemerintah Indonesia adalah, ternyata New7Wonders menetapkan harga US$ 10 juta untuk biaya tuan rumah bagi Indonesia. Hal itu juga terungkap dalam surat lain yang dikirimkan Direktur New7Wonders Jean-Paul de la Fuente pada 6 Desember 2010.
Sebelumnya terkait polemik ini, pihak New7Wonders menegaskan tidak ada masalah dengan pemerintah Indonesia menyangkut kontes keajaiban dunia itu. New7Wonders yakin hanya segelintir oknum dari pemerintah saja yang menyerangnya.
"Kami tidak pernah diserang oleh pemerintah tapi oknum pemerintah Indonesia. Tuduhan kepada kami itu atas nama pribadi meskipun dia seorang pejabat," ujar Bisnis Development New7Wonders Jean Paul De La Fuente.
Hal ini ia sampaikan melalui video conference yang digelar oleh Pendukung Pemenangan Komodo (P2K) yang juga dihadiri oleh Duta pemenangan Komodo Jusuf Kalla (JK) di kantor Pusat PMI Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (4/11).
0 comments:
Posting Komentar